Assalamu’alaikum teman-temaan~
Hari ini sering hujan ya? Hmm, rasanya mau ngapa-ngapain
jadi males. Kalo orang lain, hujan hujan tu saat tepat untuk galau.. kalau aku,
hujan-hujan adalah saat yang tepat untuk TIDUR. Tapi, jauh dari itu, aku bukan
mau cerita tentang hujan atau tidur ya, tapi aku mau cerita tentang sesuatu. Bukan
Syahrini apalagi Anang Hermansyah. Tapi cerita tentang seorang gadis ababil
bernama Farahdiba Balqis. Ya, dia hanyalah seorang gadis biasa, berkulit agak
sawo matang (bukan sawo bosok yang jelas), pendek, gemuk, dan tidak special
(sama seperti gadis biasa) dan terutama, dia adalah gadis ababil *ups. Dan fyi
aja nih, Farahdiba Balqis, dengan segala keberuntungannya yang Allah berikan
padanya, berhasil masuk ke SMP ter-favo se Yogya. Farahdiba Balqis merasa
sangat bangga pada dirinya sendiri (jujur saja), tapi kebanggaannya itu hanya
tampak dari luar. Terutama saat orang bertanya “Balqis sekolah di mana?” dan
Farahdiba Balqis akan menjawab dengan malu-malu tapi sakjane bangga, “di SMP 8
Yogya” dan orang itu dengan (mungkin) kagum membalas lagi, “wah hebat. SMP 8
kan sekolah favorit ya?”. Ya, SMP 8 adalah sekolah favorit. Tapi, di dalam SMP
8 yang membuat Farahdiba Balqis merasa bangga ini, dia sebenarnya hanya gadis
ababil (lagi) yang nilainya juga pas pasan dan sebagai warga SMP 8 bisa
dibilang “freak”.
Yah, ini adalah sekilas masa lalu di SMP 8. Tepatnya saat
aku masih kelas 7. Saat masuk SMP 8, aku berada di 7-8. Tidak tau tepatnya
kapan hari hari penuh keberuntungan dan rahmat dari Allah SWT tersebut, aku
menjadi warga yang terpandang. Untuk gadis sepertiku saat itu, sangat luar
biasa bisa masuk SMP 8, tepatnya di 7-8. Awalnya aku adalah seorang muslimah
dari sekolah Muhammadiyah. Dan juga memiliki cara bergaul yang agak “berbeda”
dengan teman-teman 7-8 yang lain. Saat itu, aku yang masih berumur 12 tahun
sangat pemalu dan tidak banyak bicara. Tertama aku juga tidak banyak senyum. Masuk
kelas 7-8, sebenarnya, adalah tantangan sekaligus kesenangan tersendiri bagiku.
Aku, saat itu, adalah seorang gadis norak, berlebihan, dan alay. Dan terutama,
aku punya 2 sifat yang boleh dan memang bisa membuat orang agak berpikir “berbeda”
tentangku. Yeah, 2 hal itu, sudah kucoba perbaiki sekarang. Yaitu tidak tau
diri, dan tidak peka.
Belajar dari kesalahan itu, aku mencoba memperbaikinya saat
kelas 8. Mencoba berbaur dan menjadi seorang muslimah yang terbuka. Sayangnya,
Allah tidak memberiku kesempatan untuk mengenal teman-teman 7-8 dengan baik,
dimana di kelas 8 kami terpisah. Tapi, Alhamdulillah, Allah memberiku sebuah
kesempatan untuk memperbaiki diri dan semua masalah yang ada dengan
menyatukanku kembali dengan teman-teman kelas 7-8 di 9-8.
Kembali lagi di kelas 7 (karena aku akan membahas kelas 8
besok hari saja), aku mau minta maaf pada semuanya. Sebentar lagi kita lulus,
aku tidak mau punya gap dengan siapapun. Saat kelas 7 dulu, aku memang kurang
menyenangkan. Aku sendiri juga merasa begitu. Itu karena aku belum bisa
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang, jujur saja, sangat berbeda dan
membuatku tersiksa (mendramatisir cerita). Aku sering berkhayal bisa jadi seperti
teman-teman 7-8 semuanya yang keren-keren dan berwarna. Tidak seperti aku yang
monokrom dan gak jelas. Dalam kontek ini, lama-lama aku menyadari kalau akulah
yang salah. Tidak masalah mengakui hal ini. Kenyataannya aku memang tidak bisa
digemari sebagai teman. Kalau boleh jujur tema-teman 9-8 semua, aku iri sekali
pada kalian semua. Mulai dari Abhi sampai Yurida. Kalian yang bermacam-macam
warna membuatku merasa sebenarnya aku ini sangat tertutup dan kudet. Aku ingin
sekali seperti kalian, yang memang tidak bisa dijelaskan satu persatu karena
kalian ada 25 anak (haha). Tapi kalau melihat kebelakang saat aku sudah kelas 3
ini, di mana sekarang aku bisa merasakan bertapa menyenangkannya kalian semua,
ternyata yang perlu kulakukan hanyalah menjadi diriku sendiri yang terbuka dan
ramah kepada semua. Dan aku sekali lagi sangat berterimakasih sekaligus minta
maaf kepada semuanya. Kepada Abhi, Aryok, Jordan, Ali, Alvin, Dheak, Ary,
Dhiat, Atha, Ade, Theo, Eka, Dea, Farras, Feby, Hafiz, Nicky, Ninda, Dika,
Patrik, Kiki, Teta, Luthfi, Nugik, dan Yurida. Terimakasih karena mau jadi
temanku saat ini, dan maaf atas kelakuanku yang membuat kalian kelas kesal di
kelas 7 yang lalu. Semoga kalian memaafkan dan kita bisa menjadi teman
selamanya :D
Besok hari, aku pasti akan menceritakan tentang masalaluku
kepada teman-teman, keluargaku, dan saudara-saudaraku. Dan aku ingin, cerita
yang kuceritakan kepada mereka nanti adalah kesan-kesan indah yang ada di SMP 8
:D semua semuanya :D
Sekian, Wassalam J
maaf yaa semua kalau frontal dan gak enak di baca ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar