Rabu, 16 Mei 2012

FF 3

Assalamu'alaikum, sekali lagi, ini adalah lanjutan dari I Need You yang ke tiga. happy reading all :D


-Se Ryung POV-
Chanyeol mengatakan dia harus mengurus kegiatan klub hari ini sehingga tidak bisa pulang bersamaku. Na Ri tidak berangkat karena asmanya kambuh. Aku berencana akan menjenguknya nanti. Dia adalah salah satu sahabat cewekku di sekolahan. Jadi, sebagai sahabatnya, aku harus menjenguknya.
Tiba-tiba, ketika melewati danau yang biasanya, aku melihat Baek Hyun duduk di sana. Hanya duduk sambil menatap air di danau. Aku berjalan mendekatinya. Tapi, langkahku terhenti karena harga diriku berkata, “JANGAN KE SANA BODOH!”
Aku berbalik. Belum sampai beberapa meter, Baek Hyun memanggilku.
“Se Ryung-ah?”


Baek Hyun menatap danau tanpa ekspresi. Seperti biasa, dia adalah pria paling misterius di dunia. Aku juga ikut menatap danau seperti apa yang ia lakukan tanpa berkata apapun. Aku sudah lelah bicara dengannya. Lebih tepatnya, aku lelah berceloteh sendiri. Aku tak pernah tau apa yang Baek Hyun pikirkan ketika aku bicara panjang-lebar di hadapannya. Dia selalu menatapku tanpa ekspresi sama seperti yang ia lakukan sekarang. Terkadang aku tidak bisa menemukan dirinya. Siapa yang ia pikirkan atau apa yang ia pikirkan, aku tidak tau. Yang jelas itu membuatku sedih.
Kami duduk bersama dalam diam. Tenggelam di palung paling dalam di dunia. Aku merasakan ketidak adanya masa depan dengan Baek Hyun sekarang ini. Melihat Ha Na, aku seperti melihat pengantin yang siap menikah.
“Mianhae,”ujar Baek Hyun.
“Ne. aku tidak akan memaafkanmu.”balasku.
“Kenapa?”
“Kalau ada yeoja itu menunggumu, dan kau belum putus darinya, kenapa kau pacaran denganku?”
“Ne. Aku tidak menunggunya, dia juga tidak menungguku.”
“Lalu, kenapa dia mengatakan bahwa dia kekasihmu?”aku memojokkannya.
“Dia meninggalkanku, setahun yang lalu. Aku pindah ke sekolahmu, bertemu denganmu, bertemu dengan Chanyeol lagi. Memulai hidup baru. Aku sudah melupakannya.”
“Mwo? Apa maksudmu?”
“Kami, aku lost contact dengannya. Jadi itu artinya aku sudah tidak ada hubungan apapun dengannya. Aku juga tidak tau kenapa dia kembali. Tapi aku benar-benar tulus denganmu. Aku tidak bermaksud menyelingkuhi kalian berdua. Dia adalah masalalu bagiku, dan kau bersamaku sekarang.”
Aku tidak bisa percaya kata-katanya. Kata-kata yang tidak cocok diucapkan seorang Baek Hyun.

-Baek Hyun POV-
Aku tidak tau kenapa aku mengatakan hal itu pada Se Ryung. Seolah aku tidak bisa mengontrol diriku sendiri saat mengatakan hal itu. aku hanya tidak mau kehilangan Se Ryung. Sekarang aku menyadari, aku lebih menginginkan Se Ryung daripada aku menginginkan Ha Na.
Aku melihat Se Ryung masih tidak mempercayai kata-kataku. Aku tau dia pasti masih marah. Jika aku jadi dia, aku sudah menampar namja bernama Baek Hyun ini. Berulangkali aku ingin mengatakan, “jangan pergi, Se Ryung. Jangan tinggalkan aku seperti saat Ha Na meninggalkanku.” Tapi aku tidak bisa. Nyatanya sekarang aku diam saja.
Kelemahanku dalam berbicara membuat adanya kecanggungan diantara kami.
“Kenapa sebelumnya kau tidak pernah menceritakan soal Ha Na padaku?”tanya Se Ryung. Dia benar. Kenapa aku tidak pernah cerita?
“Aku tidak ingin kau tau.”jawabku seadanya. Tapi kenyataannya begitu. Kalau dia tau soal Ha Na, bisa jadi dia akan meninggalkanku dan tidak jadi suka padaku. Mungkin sejarah Baek Hyun dan Se ryung pacaran tidak akan ada.
Bukannya aku ingin dia menyukaiku untuk kupermainkan. Tapi aku ingin dia menyukaiku dan membantuku memulai hidup baru bersamanya. Melupakan Ha Na.
“Kenapa?”
“Karena menurutku lebih baik kau tidak tau.”
“Apa kau mempermainkanku?”tanyanya. aku mendengar nada tersinggung dari kalimatnya barusan.
“Ne. aku mengatakan yang sebenarnya. Menurutku lebih baik kau tidak tau.”
“Baek Hyun-ah, apa kau tau rasanya sakit hati?”
Aku menatapnya, tentu saja aku tau. Aku sakit hati sekali ketika Ha Na tiba-tiba meninggalkanku tanpa alasan apapun dan tanpa pamit. Menghubungikupun  tidak. Seolah hubungan kami sudah selesai saat itu.
“Se Ryung-ah, aku tau bagaimana perasaanmu sekarang.”
“NE! Aku bertanya apakah kau pernah sakit hati atau belum!”
“Aku pernah sakit hati.”
“Kalau begitu kenapa kau melakukan ini padaku?!”
“Mianhae…”
Kata-katanya membuatku tersiksa. Aku sama sekali tidak bermaksud menyakitinya. Sejak awal setelah ditinggalkan Ha Na, aku memang sudah tertarik padanya. Tapi aku tau aku butuh waktu untuk melupakan Ha Na. saat pacaran dengan Se Ryung, aku sudah memikirkan 1000 alasan kenapa aku bersamanya. Dan kenapa aku diam dan dingin padanya.
Tapi 1000 alasan yang kupikirkan itu kandas begitu saja melihat air mata menggenang di pelupuk mata Se Ryung dan jatuh ke pipinya yang putih.
“Seharusnya aku sudah tau,”ujar Se Ryung sambil mengusap air mata di pipinya dengan kasar, “kau tidak pernah suka padaku. Bayangan Ha Na selalu berputar-putar di kepalamu. Kau pacaran denganku sebagai pelampiasan. Itulah kenapa kau tidak pernah menatapku seperti seorang namja menatap kekasihnya. Itulah alasanmu dingin padaku. Seharusnya aku sudah tau.”

-Se Ryung POV-
Itulah yang kukatakan padanya. Isi hatiku yang sebenarnya. Kekesalan mengalir deras di pembuluh darahku. Aku sangat menyukai Baek Hyun. Aku menyukainya dengan tulus. Aku pacaran dengannya karena aku menginginkannya. Tapi ternyata, Baek Hyun hanya menggunakanku sebagai pelampiasan.
“Se Ryung-ah, kau tidak mengerti.”ujarnya. aku tidak mau dengar apa-apa lagi. Aku meninggalkannya di situ. Dia tidak mengejarku ataupun berusaha memanggil namaku. Rasanya aku ingin meledak saat itu juga. Kami berakhir. Aku tau kami berakhir. Selesai sudah kisah cintaku yang konyol ini.

-Chanyeol POV-
“Apa kau sudah baikan?”tanyaku pada Se Ryung. Kami mengobrol lagi di depan rumah Se Ryung seperti biasa.
“Ye. Aku sudah tidak apa-apa.”jawabnya. tapi lingkaran hitam bekas tangisan itu belum juga hilang.
“Kau sudah putus dari Baek Hyun?”tanyaku lagi, lebih hati-hati.
“Sudah.”
Antara senang dan sedih, aku menatap Se Ryung yang berusaha tersenyum untukku. Kenapa dia berusaha tersenyum kalau dia tidak bisa melakukannya? Aku ingin sekali menjadi orang yang paling berguna untuknya sekarang, menjadi orang yang bisa menghiburnya. Tapi, kenyataannya, Se Ryunglah yang sedang menghiburku sekarang.
Aku menatap Se Ryung yang melamun, “apa yang kau pikirkan sekarang?”tanyaku.
“Tidak ada. Hanya saja, aku merasa kalau aku begitu bodoh.”
“Kenapa kau berkata begitu?”
“Kau lihat aku sekarang, dibodohi oleh wajah tampan dan cinta palsu.”
“Se Ryung-ah, bagaimana jika sekarang ada orang lain yang menyukaimu?”
Tiba-tiba dia menatapku dengan tatapan heran. Semoga saja dia tidak tau maksudku.
“Apa maksudmu?”
“Tidak, tidak ada. Hanya bertanya saja.”
“Aku akan menyuruhnya tidak menyukaiku,”jawab Se Ryung sambil tersenyum, “atau dia akan sakit hati nanti. Aku belum bisa melupakan Baek Hyun.”
Aku sakit hati mendengar kata-kata itu. aku sudah menyukaimu sejak SMP, Se Ryung. Bagaimana mungkin sekarang kau menyuruhku tidak menyukaimu?

Besoknya, sepulang sekolah aku bertemu dengan Baek Hyun di danau. Aku sengaja ingin menemui namja jelek itu secara 4 mata. Aku ingin menghajarnya!
“Hyung, apa yang kau lakukan?”tanyaku ketika menghampirinya.
“Berpikir.”jawabnya singkat, “Chanyeol-ah, bagaimana keadaan Se Ryung?”
“Selamat untukmu,”sindirku, “dia terus-terusan menangis karenamu.”
“Apa yang harus kulakukan hyung?”
“Kau sendiri yang tak tau diri, kenapa kau menerima cinta Se Ryung kalau kau masih belum bisa melupakan Ha Na. aku sudah bilang padamu kan dulu?”
“Apa maksudmu?”
“Kau membohongi cinta Se Ryung.”
“Kenapa kau ini?”tanya Baek Hyun, dia menatapku horror, “apa kau menyukai Se Ryung?”
“Ye. Aku menyukainya. Sangat menyukainya sejak SMP.”jawabku.
Aku merasakan tatapan tidak percaya pada Baek Hyun, “kenapa?”
“Kenapa apanya?”
“Kenapa kau membiarkan aku bersama Se Ryung kalau kau menyukainya?”
“Karena aku senang melihatnya bahagia.”
“Kau membohongi dirimu sendiri, Chanyeol.”
Tanpa pikir panjang lagi, aku menarik kerah Baek Hyun dan mengancamnya, “dengar, hyung, meskipun bukan aku orang yang disukai Se Ryung, lebih baik kau tidak menyakitinya seperti ini. Jangan bersikap semena-mena hanya karena Se Ryung menyukaimu dan kau tidak.”
Baek Hyun melepaskan genggamanku dengan kasar, “kau yang seharusnya mendengarkan, hyung. Aku juga menyukainya, dan aku memang menginginkannya untuk diriku sendiri. Aku sudah melupakan Ha Na karena aku melihat masa depan yang cerah bersama Se Ryung. Jadi diamlah dan lihat, aku akan membuat Se Ryung bahagia.”

-Baek Hyun POV-
Ha Na duduk di sofa sambil mengetik. Aku masuk ke rumah kemudian duduk di sofa yang lain.
“Sudah pulang?”tanyanya ramah. Aku hanya menaikkan ujung bibir sedikit. Sepertinya dia merasakan kecanggunganku. Aku memang mau mengatakan sesuatu, tapi aku takut akan reaksinya nanti.
“Ada apa, Baek Hyun-ah?”tanya Ha Na lagi, “kenapa wajahmu tampak begitu kaku?”
“Apa kau sudah dapat apartemen?”balasku tanpa memperdulikan kata-kata Ha Na.
Noona itu meletakkan notebooknya di atas meja, “Imi. Kenapa? Kau sepertinya sangat ingin aku pergi?”
Aku diam.
“Baek Hyun-ah—“panggil Ha Na, “apa kau sudah benar-benar melupakan aku?”
Ha Na menatapku, matanya tampak ketakutan. Aku juga ketakutan. Aku takut mengatakan bahwa kami harus pisah. Bukan karena aku tidak ingin berpisah dengannya, tapi karena aku tidak ingin dia sakit hati seperti yang aku dan Se Ryung rasakan. Namun aku diam saja. Setiap kata-kata yang akan kukatakan nanti pastinya membuat salah satu pihak patah hati. Semua pilihanku pasti menghancurkan salah satu diantara mereka berdua. Geum Se Ryung dan Kim Ha Na.
“Apa yang sebenarnya ada di pikiranmu? Apakah kita benar-benar sudah berakhir?”tanya Ha Na lagi.
“Kau meninggalkan aku, tidak mau membalas telponku ataupun e-mailku. Kau sendiri yang membuatku harus melupakanmu.”
“Baek Hyun-ah—“
“Kau benar, Ha Na-ah, aku sudah melupakanmu. Kita sudah berakhir.”ujarku serak. Aku bisa melihat air mata mulai menggenang di mata Ha Na. maafkan aku Ha Na.
“Ke, kenapa?” tiba-tiba matanya membulat, “apakah benar itu? kau sudah pacaran dengan orang lain?”
“Benar.”
Tatapan Ha Na tambah horror, aku takut menyaksikan isakannya, “Se Ryung?” aku mengangguk. Kenyataannya memang benar begitu, aku lebih memilih Se Ryung yang barusaja kuhancurkan hatinya kemarin dibandingkan noona yang sudah pacaran denganku selama 2 tahun itu.
“Kau bilang kau akan bersamaku selamanya.”tuntut Ha Na.
“Kau bilang kau tidak akan pernah meninggalkanku.”balasku. kami diam. Keheningan membanjiri kami berdua dalam ruangan itu. kos-kosanku mendadak sepi, tidak ada suara apapun di dalam rumah sewaanku itu.

Besoknya, Ha Na meninggalkanku lagi. Aku sudah siap dengan semua itu. tadi malam kami mengobrol dan saling menuntut satu sama lain. Tapi pagi ini, dia sepertinya menyadari bahwa dia telah jatuh cinta pada namja yang salah. Aku lebih muda darinya jadi mungkin dia merasa tidak akan berhasiil jika terus mempertahankanku.
Sebelum taksi datang, dia berbalik dan memelukku, “Aku tidak akan melupakanmu, Baek Hyun-ah. Terimakasih karena telah menjadi pria paling baik dalam hidupku.” Ujarnya. Dia menciumku sebelum pergi selamanya. Taksi berwarna putih itu pergi. Membawa Ha Na dan segala kenangannya bersamaku. Selamat tinggal Ha Na.

-Author POV-
Baek Hyun mengetuk rumah Se Ryung. Yeoja itu membuka pintu. Tapi ketika mengetahui bahwa orang itu adalah Baek Hyun, dia segera menutup pintu. Sebelum pintu terkunci, Baek Hyun mencegahnya dengan menarik pintu itu.
“Aku harus bicara denganmu, Se Ryung-ah.”ujar Baek Hyun.
Mereka berdua duduk di danau lagi. Menikmati pemandangan yang rasanya tidak terlalu berguna juga.
“Apa yang mau kau katakan?”tanya Se Ryung sinis.
“Kau masih marah padaku?”balas Baek Hyun.
“Tentu saja.”ujar Se Ryung. Baek Hyun tersenyum.
“Se Ryung-ah, kembalilah padaku.”
“Mwo?”
“Aku ingin kita pacaran lagi.”
Se Ryung mengendus kesal, “bagaimana dengan eonni cantikmu itu?”
“Kami kan sudah berpisah.”
“Mwo?!”
“Maka dari itu, aku ingin kembali denganmu.”
Se Ryung menatap Baek Hyun tidak percaya. Tapi Baek Hyun membalas tatapan heran Se Ryung sambil tersenyum.

*4 month later*
“Chanyeol-ah, Baek Hyun akan mengajakku kencan!”
“Kenapa kau tampak begitu senang? Bukankah orang pacaran memang seharusnya begitu?”
“Iya sih, tapi, dia akan mengajakku ke Jeju!”
“Benarkah!?”


alhamdulillah, selesai sudah FF kali ini. terimakasih atas dukungannya dan terimakasih telah membaca. annyeong :}

2 komentar:

  1. 안녕하세요^^ Anak kiyut first comment dulu yah ;)

    Eon, aku dah baca tiga-tiganya hlo~~ tapi aku komen disini ya..

    Hemm, mungkin kamu sudah tau tentang koreannya itu.. Tapi gak fatal kok, setidaknya eonni tidak menyebut seorang namja-tulen-gentle-ullzang-bersertifikat-pula sebagai seorang yeoja. Itu erhhh I have no idea :/ #sindirasik

    Tapi, alurnya daebak eonni :3 after story-nya donggggg *puppy eyes* Kalo enggak bisa, aku request yg kemaren itu cepetan yaps updatenya :))

    Over all, this just great! I can't explain anything :))

    Jeongmal gomawoyo, sudah diperbolehkan merusak page comment-nya =))

    -권 하라-

    BalasHapus
  2. aigoooo, gomawo~ XD

    ahahaha, itu kok sesuatu banget yak sindirannya :3 kkk~

    gomawo lagi dah :D masalahnya kalo afterstorynya ini aku gak ketemu ntar konflik awalnya gimana makanya kamu nunggu yang ada thehun thehun nya itu aja yaa~ bentar lagi selesai :3

    BalasHapus