-Se Ryung
POV-
Chanyeol mengatakan
dia harus mengurus kegiatan klub hari ini sehingga tidak bisa pulang bersamaku.
Na Ri tidak berangkat karena asmanya kambuh. Aku berencana akan menjenguknya
nanti. Dia adalah salah satu sahabat cewekku di sekolahan. Jadi, sebagai
sahabatnya, aku harus menjenguknya.
Tiba-tiba,
ketika melewati danau yang biasanya, aku melihat Baek Hyun duduk di sana. Hanya
duduk sambil menatap air di danau. Aku berjalan mendekatinya. Tapi, langkahku
terhenti karena harga diriku berkata, “JANGAN KE SANA BODOH!”
Aku berbalik.
Belum sampai beberapa meter, Baek Hyun memanggilku.
Baek Hyun
menatap danau tanpa ekspresi. Seperti biasa, dia adalah pria paling misterius
di dunia. Aku juga ikut menatap danau seperti apa yang ia lakukan tanpa berkata
apapun. Aku sudah lelah bicara dengannya. Lebih tepatnya, aku lelah berceloteh
sendiri. Aku tak pernah tau apa yang Baek Hyun pikirkan ketika aku bicara
panjang-lebar di hadapannya. Dia selalu menatapku tanpa ekspresi sama seperti
yang ia lakukan sekarang. Terkadang aku tidak bisa menemukan dirinya. Siapa
yang ia pikirkan atau apa yang ia pikirkan, aku tidak tau. Yang jelas itu
membuatku sedih.
Kami duduk
bersama dalam diam. Tenggelam di palung paling dalam di dunia. Aku merasakan
ketidak adanya masa depan dengan Baek Hyun sekarang ini. Melihat Ha Na, aku
seperti melihat pengantin yang siap menikah.
“Mianhae,”ujar
Baek Hyun.
“Ne. aku
tidak akan memaafkanmu.”balasku.
“Kenapa?”
“Kalau ada
yeoja itu menunggumu, dan kau belum putus darinya, kenapa kau pacaran
denganku?”
“Ne. Aku
tidak menunggunya, dia juga tidak menungguku.”
“Lalu, kenapa
dia mengatakan bahwa dia kekasihmu?”aku memojokkannya.
“Dia
meninggalkanku, setahun yang lalu. Aku pindah ke sekolahmu, bertemu denganmu,
bertemu dengan Chanyeol lagi. Memulai hidup baru. Aku sudah melupakannya.”
“Mwo? Apa
maksudmu?”
“Kami, aku
lost contact dengannya. Jadi itu artinya aku sudah tidak ada hubungan apapun
dengannya. Aku juga tidak tau kenapa dia kembali. Tapi aku benar-benar tulus
denganmu. Aku tidak bermaksud menyelingkuhi kalian berdua. Dia adalah masalalu
bagiku, dan kau bersamaku sekarang.”
Aku tidak
bisa percaya kata-katanya. Kata-kata yang tidak cocok diucapkan seorang Baek
Hyun.
-Baek Hyun
POV-
Aku tidak tau
kenapa aku mengatakan hal itu pada Se Ryung. Seolah aku tidak bisa mengontrol
diriku sendiri saat mengatakan hal itu. aku hanya tidak mau kehilangan Se
Ryung. Sekarang aku menyadari, aku lebih menginginkan Se Ryung daripada aku
menginginkan Ha Na.
Aku melihat
Se Ryung masih tidak mempercayai kata-kataku. Aku tau dia pasti masih marah.
Jika aku jadi dia, aku sudah menampar namja bernama Baek Hyun ini. Berulangkali
aku ingin mengatakan, “jangan pergi, Se Ryung. Jangan tinggalkan aku seperti
saat Ha Na meninggalkanku.” Tapi aku tidak bisa. Nyatanya sekarang aku diam saja.
Kelemahanku
dalam berbicara membuat adanya kecanggungan diantara kami.
“Kenapa
sebelumnya kau tidak pernah menceritakan soal Ha Na padaku?”tanya Se Ryung. Dia
benar. Kenapa aku tidak pernah cerita?
“Aku tidak
ingin kau tau.”jawabku seadanya. Tapi kenyataannya begitu. Kalau dia tau soal
Ha Na, bisa jadi dia akan meninggalkanku dan tidak jadi suka padaku. Mungkin
sejarah Baek Hyun dan Se ryung pacaran tidak akan ada.
Bukannya aku
ingin dia menyukaiku untuk kupermainkan. Tapi aku ingin dia menyukaiku dan membantuku
memulai hidup baru bersamanya. Melupakan Ha Na.
“Kenapa?”
“Karena
menurutku lebih baik kau tidak tau.”
“Apa kau
mempermainkanku?”tanyanya. aku mendengar nada tersinggung dari kalimatnya
barusan.
“Ne. aku
mengatakan yang sebenarnya. Menurutku lebih baik kau tidak tau.”
“Baek
Hyun-ah, apa kau tau rasanya sakit hati?”
Aku
menatapnya, tentu saja aku tau. Aku sakit hati sekali ketika Ha Na tiba-tiba
meninggalkanku tanpa alasan apapun dan tanpa pamit. Menghubungikupun tidak. Seolah hubungan kami sudah selesai
saat itu.
“Se Ryung-ah,
aku tau bagaimana perasaanmu sekarang.”
“NE! Aku
bertanya apakah kau pernah sakit hati atau belum!”
“Aku pernah
sakit hati.”
“Kalau begitu
kenapa kau melakukan ini padaku?!”
“Mianhae…”
Kata-katanya
membuatku tersiksa. Aku sama sekali tidak bermaksud menyakitinya. Sejak awal
setelah ditinggalkan Ha Na, aku memang sudah tertarik padanya. Tapi aku tau aku
butuh waktu untuk melupakan Ha Na. saat pacaran dengan Se Ryung, aku sudah
memikirkan 1000 alasan kenapa aku bersamanya. Dan kenapa aku diam dan dingin
padanya.
Tapi 1000
alasan yang kupikirkan itu kandas begitu saja melihat air mata menggenang di
pelupuk mata Se Ryung dan jatuh ke pipinya yang putih.
“Seharusnya
aku sudah tau,”ujar Se Ryung sambil mengusap air mata di pipinya dengan kasar,
“kau tidak pernah suka padaku. Bayangan Ha Na selalu berputar-putar di
kepalamu. Kau pacaran denganku sebagai pelampiasan. Itulah kenapa kau tidak
pernah menatapku seperti seorang namja menatap kekasihnya. Itulah alasanmu
dingin padaku. Seharusnya aku sudah tau.”
-Se Ryung
POV-
Itulah yang
kukatakan padanya. Isi hatiku yang sebenarnya. Kekesalan mengalir deras di
pembuluh darahku. Aku sangat menyukai Baek Hyun. Aku menyukainya dengan tulus.
Aku pacaran dengannya karena aku menginginkannya. Tapi ternyata, Baek Hyun
hanya menggunakanku sebagai pelampiasan.
“Se Ryung-ah,
kau tidak mengerti.”ujarnya. aku tidak mau dengar apa-apa lagi. Aku
meninggalkannya di situ. Dia tidak mengejarku ataupun berusaha memanggil
namaku. Rasanya aku ingin meledak saat itu juga. Kami berakhir. Aku tau kami
berakhir. Selesai sudah kisah cintaku yang konyol ini.
-Chanyeol
POV-
“Apa kau
sudah baikan?”tanyaku pada Se Ryung. Kami mengobrol lagi di depan rumah Se
Ryung seperti biasa.
“Ye. Aku
sudah tidak apa-apa.”jawabnya. tapi lingkaran hitam bekas tangisan itu belum
juga hilang.
“Kau sudah
putus dari Baek Hyun?”tanyaku lagi, lebih hati-hati.
“Sudah.”
Antara senang
dan sedih, aku menatap Se Ryung yang berusaha tersenyum untukku. Kenapa dia
berusaha tersenyum kalau dia tidak bisa melakukannya? Aku ingin sekali menjadi
orang yang paling berguna untuknya sekarang, menjadi orang yang bisa
menghiburnya. Tapi, kenyataannya, Se Ryunglah yang sedang menghiburku sekarang.
Aku menatap
Se Ryung yang melamun, “apa yang kau pikirkan sekarang?”tanyaku.
“Tidak ada.
Hanya saja, aku merasa kalau aku begitu bodoh.”
“Kenapa kau
berkata begitu?”
“Kau lihat
aku sekarang, dibodohi oleh wajah tampan dan cinta palsu.”
“Se Ryung-ah,
bagaimana jika sekarang ada orang lain yang menyukaimu?”
Tiba-tiba dia
menatapku dengan tatapan heran. Semoga saja dia tidak tau maksudku.
“Apa
maksudmu?”
“Tidak, tidak
ada. Hanya bertanya saja.”
“Aku akan
menyuruhnya tidak menyukaiku,”jawab Se Ryung sambil tersenyum, “atau dia akan
sakit hati nanti. Aku belum bisa melupakan Baek Hyun.”
Aku sakit
hati mendengar kata-kata itu. aku sudah menyukaimu sejak SMP, Se Ryung.
Bagaimana mungkin sekarang kau menyuruhku tidak menyukaimu?
Besoknya,
sepulang sekolah aku bertemu dengan Baek Hyun di danau. Aku sengaja ingin
menemui namja jelek itu secara 4 mata. Aku ingin menghajarnya!
“Hyung, apa yang
kau lakukan?”tanyaku ketika menghampirinya.
“Berpikir.”jawabnya
singkat, “Chanyeol-ah, bagaimana keadaan Se Ryung?”
“Selamat
untukmu,”sindirku, “dia terus-terusan menangis karenamu.”
“Apa yang
harus kulakukan hyung?”
“Kau sendiri
yang tak tau diri, kenapa kau menerima cinta Se Ryung kalau kau masih belum
bisa melupakan Ha Na. aku sudah bilang padamu kan dulu?”
“Apa
maksudmu?”
“Kau
membohongi cinta Se Ryung.”
“Kenapa kau
ini?”tanya Baek Hyun, dia menatapku horror, “apa kau menyukai Se Ryung?”
“Ye. Aku
menyukainya. Sangat menyukainya sejak SMP.”jawabku.
Aku merasakan
tatapan tidak percaya pada Baek Hyun, “kenapa?”
“Kenapa
apanya?”
“Kenapa kau
membiarkan aku bersama Se Ryung kalau kau menyukainya?”
“Karena aku
senang melihatnya bahagia.”
“Kau
membohongi dirimu sendiri, Chanyeol.”
Tanpa pikir
panjang lagi, aku menarik kerah Baek Hyun dan mengancamnya, “dengar, hyung,
meskipun bukan aku orang yang disukai Se Ryung, lebih baik kau tidak menyakitinya
seperti ini. Jangan bersikap semena-mena hanya karena Se Ryung menyukaimu dan
kau tidak.”
Baek Hyun
melepaskan genggamanku dengan kasar, “kau yang seharusnya mendengarkan, hyung.
Aku juga menyukainya, dan aku memang menginginkannya untuk diriku sendiri. Aku
sudah melupakan Ha Na karena aku melihat masa depan yang cerah bersama Se
Ryung. Jadi diamlah dan lihat, aku akan membuat Se Ryung bahagia.”
-Baek Hyun
POV-
Ha Na duduk
di sofa sambil mengetik. Aku masuk ke rumah kemudian duduk di sofa yang lain.
“Sudah
pulang?”tanyanya ramah. Aku hanya menaikkan ujung bibir sedikit. Sepertinya dia
merasakan kecanggunganku. Aku memang mau mengatakan sesuatu, tapi aku takut
akan reaksinya nanti.
“Ada apa,
Baek Hyun-ah?”tanya Ha Na lagi, “kenapa wajahmu tampak begitu kaku?”
“Apa kau
sudah dapat apartemen?”balasku tanpa memperdulikan kata-kata Ha Na.
Noona itu
meletakkan notebooknya di atas meja, “Imi. Kenapa? Kau sepertinya sangat ingin
aku pergi?”
Aku diam.
“Baek
Hyun-ah—“panggil Ha Na, “apa kau sudah benar-benar melupakan aku?”
Ha Na
menatapku, matanya tampak ketakutan. Aku juga ketakutan. Aku takut mengatakan
bahwa kami harus pisah. Bukan karena aku tidak ingin berpisah dengannya, tapi
karena aku tidak ingin dia sakit hati seperti yang aku dan Se Ryung rasakan.
Namun aku diam saja. Setiap kata-kata yang akan kukatakan nanti pastinya
membuat salah satu pihak patah hati. Semua pilihanku pasti menghancurkan salah
satu diantara mereka berdua. Geum Se Ryung dan Kim Ha Na.
“Apa yang
sebenarnya ada di pikiranmu? Apakah kita benar-benar sudah berakhir?”tanya Ha
Na lagi.
“Kau
meninggalkan aku, tidak mau membalas telponku ataupun e-mailku. Kau sendiri
yang membuatku harus melupakanmu.”
“Baek
Hyun-ah—“
“Kau benar,
Ha Na-ah, aku sudah melupakanmu. Kita sudah berakhir.”ujarku serak. Aku bisa
melihat air mata mulai menggenang di mata Ha Na. maafkan aku Ha Na.
“Ke, kenapa?”
tiba-tiba matanya membulat, “apakah benar itu? kau sudah pacaran dengan orang
lain?”
“Benar.”
Tatapan Ha Na
tambah horror, aku takut menyaksikan isakannya, “Se Ryung?” aku mengangguk.
Kenyataannya memang benar begitu, aku lebih memilih Se Ryung yang barusaja
kuhancurkan hatinya kemarin dibandingkan noona yang sudah pacaran denganku
selama 2 tahun itu.
“Kau bilang
kau akan bersamaku selamanya.”tuntut Ha Na.
“Kau bilang
kau tidak akan pernah meninggalkanku.”balasku. kami diam. Keheningan membanjiri
kami berdua dalam ruangan itu. kos-kosanku mendadak sepi, tidak ada suara
apapun di dalam rumah sewaanku itu.
Besoknya, Ha
Na meninggalkanku lagi. Aku sudah siap dengan semua itu. tadi malam kami
mengobrol dan saling menuntut satu sama lain. Tapi pagi ini, dia sepertinya
menyadari bahwa dia telah jatuh cinta pada namja yang salah. Aku lebih muda
darinya jadi mungkin dia merasa tidak akan berhasiil jika terus
mempertahankanku.
Sebelum taksi
datang, dia berbalik dan memelukku, “Aku tidak akan melupakanmu, Baek Hyun-ah.
Terimakasih karena telah menjadi pria paling baik dalam hidupku.” Ujarnya. Dia
menciumku sebelum pergi selamanya. Taksi berwarna putih itu pergi. Membawa Ha
Na dan segala kenangannya bersamaku. Selamat tinggal Ha Na.
-Author POV-
Baek Hyun
mengetuk rumah Se Ryung. Yeoja itu membuka pintu. Tapi ketika mengetahui bahwa
orang itu adalah Baek Hyun, dia segera menutup pintu. Sebelum pintu terkunci,
Baek Hyun mencegahnya dengan menarik pintu itu.
“Aku harus
bicara denganmu, Se Ryung-ah.”ujar Baek Hyun.
Mereka berdua
duduk di danau lagi. Menikmati pemandangan yang rasanya tidak terlalu berguna
juga.
“Apa yang mau
kau katakan?”tanya Se Ryung sinis.
“Kau masih
marah padaku?”balas Baek Hyun.
“Tentu
saja.”ujar Se Ryung. Baek Hyun tersenyum.
“Se Ryung-ah,
kembalilah padaku.”
“Mwo?”
“Aku ingin
kita pacaran lagi.”
Se Ryung
mengendus kesal, “bagaimana dengan eonni cantikmu itu?”
“Kami kan
sudah berpisah.”
“Mwo?!”
“Maka dari
itu, aku ingin kembali denganmu.”
Se Ryung
menatap Baek Hyun tidak percaya. Tapi Baek Hyun membalas tatapan heran Se Ryung
sambil tersenyum.
*4 month
later*
“Chanyeol-ah,
Baek Hyun akan mengajakku kencan!”
“Kenapa kau
tampak begitu senang? Bukankah orang pacaran memang seharusnya begitu?”
“Iya sih,
tapi, dia akan mengajakku ke Jeju!”
“Benarkah!?”alhamdulillah, selesai sudah FF kali ini. terimakasih atas dukungannya dan terimakasih telah membaca. annyeong :}
안녕하세요^^ Anak kiyut first comment dulu yah ;)
BalasHapusEon, aku dah baca tiga-tiganya hlo~~ tapi aku komen disini ya..
Hemm, mungkin kamu sudah tau tentang koreannya itu.. Tapi gak fatal kok, setidaknya eonni tidak menyebut seorang namja-tulen-gentle-ullzang-bersertifikat-pula sebagai seorang yeoja. Itu erhhh I have no idea :/ #sindirasik
Tapi, alurnya daebak eonni :3 after story-nya donggggg *puppy eyes* Kalo enggak bisa, aku request yg kemaren itu cepetan yaps updatenya :))
Over all, this just great! I can't explain anything :))
Jeongmal gomawoyo, sudah diperbolehkan merusak page comment-nya =))
-권 하라-
aigoooo, gomawo~ XD
BalasHapusahahaha, itu kok sesuatu banget yak sindirannya :3 kkk~
gomawo lagi dah :D masalahnya kalo afterstorynya ini aku gak ketemu ntar konflik awalnya gimana makanya kamu nunggu yang ada thehun thehun nya itu aja yaa~ bentar lagi selesai :3